1.Riset dan Pemosisian Pasar:Pemilik merek private labelpertama-tama perlu menentukan target pasar dan positioningnya. Mereka harus memahami audiens target, pesaing, dan positioning produk serta proposisi nilai yang diinginkan.
2.Menemukan Pabrik yang Tepat: Setelah persyaratan dan positioning produk jelas, pemilik merek dapat mulai mencari pabrik yang tepatkosmetikpabrik. Hal ini dapat dilakukan melalui pencarian di internet, menghadiri pameran dagang, berkonsultasi dengan asosiasi industri, atau menggunakan perantara khusus.
3.Penyaringan Awal: Memulai kontak awal dengan pabrik potensial untuk memahami kemampuan, pengalaman, peralatan, dan harga mereka. Hal ini membantu mempersempit pilihan dan melanjutkan diskusi yang lebih mendalam hanya dengan pabrik yang memenuhi persyaratan.
4. Meminta Kutipan dan Sampel: Minta penawaran terperinci dari pabrik potensial, termasuk biaya produksi, jumlah pesanan minimum, waktu tunggu, dll. Selain itu, minta mereka untuk memberikan sampel produk untuk memastikan kualitas produk memenuhi harapan.
5. Negosiasi Detail Kontrak: Setelah pabrik yang sesuai dipilih,pemilik merekdan pabrik perlu menegosiasikan rincian kontrak, antara lain termasuk harga, jadwal produksi, pengendalian kualitas, ketentuan pembayaran, dan masalah kekayaan intelektual.
6.Memulai Produksi: Setelah kontrak disepakati, pabrik memulai produksi. Pemilik merek dapat menjaga komunikasi dengan pabrik untuk memastikan produksi sesuai jadwal dan memantau kualitas produk.
7. Desain dan Kemasan Merek: Pemilik merek bertanggung jawab merancang label dan kemasan mereknya. Desain ini harus selaras dengan positioning produk dan target pasar.
8. Pelabelan Pribadi: Setelah produksi produk selesai, pemilik merek dapat membubuhkan label mereknya sendiri pada produk. Ini termasuk wadah produk, kotak kemasan, dan materi promosi.
9.Pemasaran dan Penjualan: Pemilik merek bertanggung jawab untuk memasarkan dan menjual produk mereka. Ini mungkin melibatkan penjualan online, penjualan toko ritel, promosi media sosial, periklanan, dan kampanye pemasaran, di antara strategi lainnya.
10.Membangun Hubungan Kolaboratif: Membangun hubungan kolaboratif jangka panjang dengan pabrik, menjaga saluran komunikasi terbuka untuk mengatasi potensi masalah atau kebutuhan peningkatan produk.
Keberhasilan kerjasama tergantung pada kepercayaan dan kerja sama kedua belah pihak. Sepanjang proses, pemilik merek perlu memastikan bahwa pabriknya dapat memenuhi standar kualitas dan persyaratan produksi, sementara pabrik perlu menerima pesanan dan pembayaran tetap. Oleh karena itu, kerjasama harus didasarkan pada saling menguntungkan untuk mencapai tujuan bisnis bersama.
Waktu posting: 08-Sep-2023